Sandra, 07 Juli 2010
Susahnya mendapatkan DOC
Pada hari senin tepatnya tanggal 5 juli 2010 saya berniat untuk mulai berproduksi lagi ayam broiler karena kandang sudah dibersihkan dan siap ditemapati. Saya bergegas pagi-pagi datang ke salah satu PS (poultry shop) terbesar di bandung untuk membeli DOC, sampai disana hanya lah kekecewaan yg saya dapt karena DOC tidak ada dan kagetnya DOC baru ada setelah lebaran mereka menjelaskan krisis DOC ini akan terjadi sampai akhir tahun 2010. Telah seluruh PS di bandung saya kelilingi dan hasilnya nihil
Pupus sudah harapan akan memepunyai pendapatan menjelang bulan puasa
Akhir-akhir ini harga daging ayam dipasar tradisional maupun pasar modern mengalami kenaikan harga, kenaikan harga ini diakibatkan karena berkurangnya pasokan daging ayam. Peternak yang memproduksi ayam broiler banyak yang mengurangi populasinya atau beristiraht berproduksi sehingga permintaan daging ayam di pasar tidak bisa dipenuhi karena kurangnya supply sehingga terjadi kenaikan harga. Peternak lebih memilih mengurangi populasinya atau berhenti berproduksi karena ketersediaan DOC yang berkurang atau jika adapun harganya cukup tinggi. Keadaan ini dialami peternak di jawa barat terutama di ciamis sebagai central peternakan broiler.
Pasokan DOC dari perusahaan breeding ke peternak dikurangi, mengapa hal ini bisa terjadi ?
Apakah monopoli dari perusahaan besar ?
Atau memang keadaanya harus seperti itu ?
Mungkin petanyaan ini bisa di jelaskan dengan jelas oleh perusahaan breeding.
Perusahaan breeding di indonesia terutama prov. Jawa barat lumayan banyak seharusnya bisa memenuhi kebutuhan akan DOC oleh peternak kecil.